Thursday, October 13, 2005

Ber-zuhud-lah

Terkadang sedih melihat deretan mobil mewah diparkir ketika pulang taraweh.
NB :
Apakah Nabi Shalallahu 'alaihi wassalam melarang hambanya untuk kaya ? Tidak. Nabi Shalallahu 'alaihi wassalam dan para sahabatnya menempuh hidup zuhud. Karena dengan zuhud, Insya Allah terhindar dari fitnah dan yang terpenting memudahkan dalam hisab di akherat kelak.
Rasulullah Shalallahu 'alaihi wassalam besabda : "Bukanlah kefakiran yang aku khawatirkan atas kalian akan tetapi yang aku khawatirkan atas kalian adalah dunia.” (HR Bukhari dan Muslim dari shahabat Amr bin Auf).
Di zaman akhir zaman ini, semakin tenar seseorang (baik itu artis, pembawa acara bahkan ustadz sekalipun) semakin bertambah pula hartanya. Beda seperti Umar bin Abdul Aziz, bahkan harta pribadinya semakin berkurang.
Wallahu a'lam bishshawab.

1 comment:

Anonymous said...

Orang zuhud bukan berarti meninggalkan dunia secara total, mereka menjadikan dunia hanya sebatas genggaman tangannya dan tidak sampai memperbudak hatinya. Inilah hakikat zuhud. Perhatikan ayat berikut,

“Dan carilah pada apa yang telah dianugrahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bagianmu dari kenikmatan duniawi, sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.” (Q.S. Al Qashash 28 :77)